etika keperawatan

A. PENGERTIAN ETIKA
Etik atau ethics berasal dari bahasa Yunani : “etos” yg berarti adat, kebiasaan, perilaku atau karakter. Menurut kamus Webster etik adalah suatu ilmu yg mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral .
Etika Nikomakea (bahasa Inggris: 'Nicomachean Ethics'), atau Ta Ethika, adalah karya Aristoteles tentang kebajikan dan karakter moral yang memainkan peranan penting dalam mendefinisikan etika Aristoteles. Kesepuluh buku yang menjadi etika ini didasarkan pada catatan-catatan dari kuliah-kuliahnya di Lyceum dan disunting atau dipersembahkan kepada anak lelaki Aristoteles, Nikomakus.
Etika Nikomakea memusatkan perhatian pada pentingnya membiasakan berperilaku bajik dan mengembangkan watak yang bajik pula. Aristoteles menekankan pentingnya konteks dalam perilaku etis, dan kemampuan dari orang yang bajik untuk mengenali langkah terbaik yang perlu diambil. Aristoteles berpendapat bahwa eudaimonia adalah tujuan hidup, dan bahwa ucaha mencapai eudaimonia, bila dipahami dengan tepat, akan menghasilkan perilaku yang bajik.

Menurut CURTIN, Etika merupakan suatu disiplin yang diawali dengan mengidentifikasi ,mengorganisasi,menganalisis dan memutuskan prilaku manusia dengan menerapakan prinsif-prinsif untuk mandeterminasi prilaku yang baik terhadap situasi yang baik.

B. MACAM-MACAM ETIKA
1. Etika deskriptif adalah melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas misalnya adat kebiasaan, anggapan-anggapan tentang baik buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau yang tidak diperbolehkan.
Etika deskriptif mempealajari moralitas yang terdapat pada individu-individu tertentu dalam kebudayaan tertentu.
2. Etika normatif adalah etika yang berbicara mengenai norma-norma yang menuntut tingkah laku manusia serta memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma.
Etika normatif menghimbau manusia untuk bertindak yang baik dan menghindari yang jelek.
Etika normatif dibagi dalam dua bagian yaitu :
a. Norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan/kehidupan yang khusus misalnya : aturan bermain dalam olahraga, aturan pengunjung pasien,
b. Norma umum mempunyai sifat yang lebih umum dan universal.
Norma umum ada tiga macam yaitu :
1) Norma sopan santun adalah norma yang mengatur pola tingkah laku dan sikap lahiriah, misalnya : tata cara bertamu, duduk, makan, minum, tata cara berbicara.
2) Norma hukum adalah norma yang dituntut dengan tegas untuk masyarakat karena dianggap perlu demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat norma hukum tegas dan pasti, karena di jamin untuk hukuman terhadap para pelanggarnya.
3) Norma moral adalah aturan mengenai sikap dan tingkah laku manusia sebagai manusia. Norma moral mengacu pada baik/ buruknya manusia sebagai manusia
3. Etika Filosofis
Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.
Etika termasuk dalam filsafat, karena itu berbicara etika tidak dapat dilepaskan dari filsafat. Karena itu, bila ingin mengetahui unsur-unsur etika maka kita harus bertanya juga mengenai unsur-unsur filsafat. Berikut akan dijelaskan dua sifat etika:
1. Non-empiris
Filsafat digolongkan sebagai ilmu non-empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2. Praktis
Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dsb, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.

4. Etika Teologis
Ada dua hal yang perlu diingat berkaitan dengan etika teologis. Pertama, etika teologis bukan hanya milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing. Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu banyak unsur-unsur di dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti setelah memahami etika secara umum.
Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis. Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda antara etika filosofis dan etika teologis. Di dalam etika Kristen, misalnya, etika teologis adalah etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi tentang Allah atau Yang Ilahi, serta memandang kesusilaan bersumber dari dalam kepercayaan terhadap Allah atau Yang Ilahi. Karena itu, etika teologis disebut juga oleh Jongeneel sebagai etika transenden dan etika teosentris. Etika teologis Kristen memiliki objek yang sama dengan etika secara umum, yaitu tingkah laku manusia. Akan tetapi, tujuan yang hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu mencari apa yang seharusnya dilakukan manusia, dalam hal baik atau buruk, sesuai dengan kehendak Allah.
Setiap agama dapat memiliki etika teologisnya yang unik berdasarkan apa yang diyakini dan menjadi sistem nilai-nilai yang dianutnya. Dalam hal ini, antara agama yang satu dengan yang lain dapat memiliki perbedaan di dalam merumuskan etika teologisnya
C. ETIKA DAN ETIKET
Dalam rangka menjernihkan istilah,harus di simak lagi perbedaan antara “etika” dan “etiket”.kerap kali dua istilah ini dicampur adukan begitu saja.padahal perbedaan di antaranya sangat hakiki.”Etika” di sini berarti “moral” dan “etiket” berarti “sopan santun”.

Ada beberapa perbedaan antara etika dan etiket diantaranya:
1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia.Diantara beberapa cara yang mungkin,etiket menunjukan cara yang mungkin,etiket menunjukan cara yang tepat ,artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.misalnya jika saya harus menyerahkan dengan menggunakan tangan kanan.dianggap melanggar etiket ,bila orang menyerahkan sesuatu dengan tangan kiri.Tetapi etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan;etika member norma tentang perbuatan itu sendiri.
2. Etiket hanya berlaku pada pergaulan.Bila tidak ada orang lain hadir atau tidak ada saksi mata ,maka etiket tidak berlaku.Misanya,ada banyak peraturan etiket yang mengatur cara kita makan.Dianggap melanggar etiket,bila kita makan sambil berbunyi atau dengan meletakan kaki di atas meja,dan sebagainya.tetapi jika saya makn sendiri,saya tidak melanggar etiket,bila makan dengan cara demikian.sebaliknya etiket selalu berlaku,juga kalau tidak ada saksi mata.etika tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain.larangan untuk mencuri selalu berlaku,entah ada oranglain,hadir atau tidak.
3. Etiket bersifat relative.yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan,bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.contoh yang jelas adalah makan dengan tangan atau tersendawa pada waktu makan.lain halnya dengan etika.etika jauh lebih absolute.”jangan mencuri”,”jangan berbohong”,”jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsif etika tidak bisa ditawar-tawar atau mudah di beri dispensasi.
4. Jika kita memandang etiket,kita hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja,sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalam.

D. PENGERTIAN MORAL
1. Moral berasal dari bahasa latin ‘mores ‘
2. Mores berasal dari kata ‘mos’ yang berarti kesusilaan,tabi’at atau kelakuan .
3. Moral adalah ajaran kesusilaan .
4. Moralitas adalah tradisi kepercayaan dalam agama atau kebudayaan,tentang perilaku yang baik dan buruk.
Moral mirip dengan etika, moral selalu dikaitkan dengan standar personal individu dalam penerapan tingkah laku, karakter & sikap (Kozier) Etik selalu merujuk pada standar moral terutama yang berkaitan dengan kelompok, seperti Dokter & perawat .
Moral adalah perilaku yg diharapkan oleh masyarakat yg merupakan “standar perilaku” dan “nilai-nilai” yg harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat dimana ia tinggal.
Tujuan etika dan moral
• Mengenal dan mengidentifikasi unsur moral dan praktik keperawatan
• Membentuk strategi/cara dan menganalisis masalah moral yang terjadi dalam peraktik keperawatan
• Menghubungkan prinsif moral yang baik dan dapat di pertanggungjawabkan terhadap diri sendiri ,keluarga,masyarakat,dan kepada Tuhan ,sesuai kepercayaannya
E. KODE ETIK KEPERAWATAN PROFESSIONAL
kode etik merupakan sekumpulan prinsif,petunjuk yang disetujui oleh semua anggota oleh suatu profesi. Kode etik merupakan pernyataan kolektif tentang harapan dan standar perilaku kelompok. Sekumpulan prinsif, petunjuk yang di setujui oleh semua anggota profesi. Prinsif dasar etika keperawatan propesional:
1. Advokasi merujuk pada dukungan( kesehatan,keamanan ) terhadap klien,
2. Tanggung jawab,
3. Akuntabilitas,
4. Kerahasian ( menjaga informasi personal klien ).
F. NILAI-NILAI (VALUES)
Adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap prilaku seseorang sistem nilai-nilai yang dianggap penting dan sering di artikan sebagai perilaku personal.
2. Pembentukan nilai
a. Perkembangan nilai di mulai sejak masa kanak-kanak,di bentuk oleh pengalaman dalam keluarga.variasai dalam pola pengasuhan anak menimbulkan variasi pada nilai dan perilaku saat anak-anak sedang tumbuh.
Dorongan dasar untuk mencintai,merawat,melindungi anak memiliki berbagai bentuk ekspresi pada berbagai budaya di dunia.
3. Mengidentifikasi 7nilai-nilai esensial dalam kehidupan profresional
a. Aesthetics ( keindahan )
b. Altruism ( mengutamakan orang lain )
c. Equality ( kesetaraan : hak/status yang sama termasuk penerimaan dengan sifat asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi)
d. Freedom ( kebebasan )
e. Human dignity ( martabat manusia )
f. Justice (keadilan)
g. Truth (kebenaran

G. ASAS – ASAS PELAYANAN KESEHATAN
1. Asas menghormati pasien yaitu perawat harus menghormati asas atonomi pasien kebebasan atau berhak atas keputusan yang akan dihadapi setelah mendapat informasi merupakan atonomi pasien, segala pendapat berhak dihormati dan didengarkan dan dalam kaitanya agar pelaksanaan askep tidak melanggar.
2. Asas manfaat yaitu perawat harus memilki asam manfaat dalam suatu tindakan dalam layanan kesehatan mengandung arti bahwa semua tindakan yang diberikan pada pasien harus mengandung unsur manfaat dan untuk menunjukan manfaat dari tindakan yang diberikan perawat harus megurangi tindakan yang dapat merugikan.
3. Asas tidak merugikan yaitu segala sesuatu tindakan yang di berikan tidak boleh di dasari atas seorangyang dapat merugikan pasien baik resiko secara fisik, fisiologis maupun sosial akibat tindakan hendaknya dikurangi semaksimal mungkin.
4. Asas kejujuranyaitu sangat penting dan harus dimiliki perawat karena dengan jujur informasi yang disampaikan akan benar tercapai sehingga dapat mengurangi hal – hal yang kemungkinan tidak terjadi dan pemberian informasi harus diusahakan sesuai dengan tingkat pendidikan pasien.
5. Asas kerahasiaan (privasi) yaitu dengan kerahasiaan pasien harus tetap dihormati walaupun telah meninggal dunia hal ini dilandasi pada perawat dalam melakukan tindakan tetap berpedoman pada etika yang ada.
6. Asas keadilan yaitu adil dan tidak berat dari sebelah merupakan bagian dari asas etika oleh karena segala kerugian yang mungkin terjadi atau manfaat yang akan didapatkan hendaknya dapat di peroleh semua klien tanpa memandang siapapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
info kesehatan © 2012 | Designed by LogosDatabase.com, in collaboration with Credit Card Machines, Corporate Headquarters and Motivational Quotes